Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam aktifitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun.
Program studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMA Negeri 1 Rengat Barat Kab. Indragiri Hulu, baru-baru ini.
Kegiatan PKM ini mengusung tema pelatihan digitalisasi materi sejarah lokal Riau yang diketuai oleh Asyrul Fikri, M.Pd dengan lima anggota yakni Rizki Ananda Hasibuan, M.Pd, Yanuar Al Fiqri, M.Pd, Ria Rafianti, M.Pd, M. Afrillyan Dwi Syahputra, M.Pd dan Nadia Ramona, M.Pd.
Turut hadir dalam acara pelatihan ini, kepala sekolah SMAN 1 Rengat Barat Supriyo, S.Pd, sekaligus membuka kegiatan pelatihan bagi guru sejarah, ketua MGMP Sejarah SMA Se-Kab. Indragiri Hulu, Yuni Narti, S.Pd dan 39 guru sejarah di Kab. Indragiri Hulu.
Prof. Isjoni dalam sambutannya menekankan pentingnya para guru untuk menguasai teknologi karena dapat membantu dalam pembelajaran sejarah agar tidak membosankan. Sementara, kepala sekolah SMAN 1 Rengat Barat dalam sambutannya mengucapkan terima kasih banyak karena telah memilih sekolahnya sebagai tempat pengabdian. Pada kesempatan yang sama, beliau mengucapkan permohonan maaf jika fasilitas yang disediakan kurang memadai.
Kegiatan PKM ini, dilaksanakan secara blended learning dengan pemberian pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan digitalisasi materi sejarah lokal Riau melalui buku digital bagi guru sejarah.
Materi pertama disampaikan secara tatap muka oleh M. Afrillyan Dwi Syahputra, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa materi sejarah lokal sebaiknya dikemas dengan media yang menarik, salah satunya dengan buku digital.
“Buku digital adalah modul pembelajaran elektronik yang disusun secara digital dan dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti komputer, tablet atau smartphone. Buku digital biasanya terdiri dari teks, gambar, video, animasi dan elemen interaktif lainnya untuk membantu pembelajaran,” pungkasnya.
Bagi guru sejarah pemanfaatan media seperti ini, berfungsi untuk menyalurkan informasi atau materi pembelajaran yang memiliki nilai praktis dan berguna bagi kehidupan. Pemanfaatan media pembelajaran sejarah ini juga untuk menambah motivasi, gairah dan minat belajar siswa terhadap materi kesejarahan.
Pada pelatihan berikutnya akan dilakukan secara daring dengan dengan materi lanjutan, sehingga tujuan akhir dari pelatihan ini akan melahirkan berupa buku digital sejarah lokal Riau, sehingga pembelajaran sejarah akan lebih menarik dan siswa akan termotivasi untuk mengetahui sejarah yang ada di daerahnya.